Menggigil di Mount Lofty Summit

Nah, ini lanjutan coret-coret tentang Hahndorf. Setelah dari Hahndorf waktu itu, kita langsung meneruskan ke Mount Lofty. Dari Adelaide City, Mount Lofty searah dengan Hahndorf, Mount Barker, Morialta Park, dan Stirling. Bagi yang tidak membawa kendaraan pribadi, ada bus yang melewati lokasi ini, tapi demi kemudahan, kendaraan pribadi sangat disarankan.


Di sini asli menggigil, padahal masih musim gugur dan temperatur saat itu sekitar 26 derajat celcius. Kebayang kalo musim dingin kan? Menurut teman-teman yang sudah lama di sini, pada winter tahun lalu jalan menuju Mount Lofty berkabut. Hehe luar biasa..


Mount Lofty merupakan salah satu lokasi tertinggi di selatan Australia, kurang lebih 2.400 kaki di atas permukaan laut. Dalam kisaran suhu 26 derajat celcius, bisa saya pastikan rasanya lebih dingin dari Tangkuban Perahu atau Puncak Pass. Lokasi ini merupakan satu-satunya lokasi di Adelaide yang selalu bersalju ketika musim dingin. Di Mount Lofty ini terdapat beberapa objek wisata, antara lain Mount Lofty Summit dan Mount Lofty Botanical Gardens.


Di Mount Lofty Summit berdiri Observing Tower yang berbentuk seperti mercu suar. Menara ini dibangun pada awal abad ke 18 sebagai alat untuk memantau Adelaide. Letaknya yang berada di luar ruangan dan cukup tinggi menyebabkan angin yang bertiup cukup kencang. Ditambah posisinya sedikit di bibir bukit. Terus terang saya kedinginan. Tapi tentu saja saya menyempatkan diri untuk mengabadikan beberapa gambar. Saya juga sempat mencoba teropong pandang jarak jauh. Tapi sayang, alatnya sudah kurang berfungsi, mungkin karna sudah tua. Yang jelas, koin satu dolar yang saya gunakan untuk mengaktifkan alat tersebut tidak membuat saya bisa menikmati fungsi teropong itu. Kalau mau membawa teropong sendiri untuk menikmati pemandangan Adelaide dari summit, kayaknya boleh koq hehe..


Di sini juga terdapat sebuah kafe dan toko souvenir. Letaknya berada di dalam ruangan ketika memasuki Summit. Anda bisa menikmati makanan yang anda pesan di dalam ruangan maupun di antara hawa sejuk di bawah menara. Sayangnya, saat mengunjungi tempat ini, saya tidak sempat menengok kafe tersebut. Bagi teman-teman disabilitas netra, tidak ada petunjuk khusus yang menandakan trotoar maupun tangga di lokasi ini. Saran saya, sebaiknya bawa teman jika ingin datang ke sini.


Bagi pecinta fotografi, selain menara di Summit, ada juga fire tower di luar summit yang bisa anda gunakan untuk mengabadikan gambar. Saya sempat ingin naik ke fire tower ini, tetapi sayang tidak dibuka untuk umum. Sepertinya harus terlebih dahulu menghubungi petugas fire tower atau staf Summit untuk bisa mengakses menara ini. Padahal, saya yakin gambar dan sudut pandang foto yang lebih bagus bisa didapat dari fire tower ini. Nah, kalau teman-teman datang ke sini, pastikan bertanya ke petugas summit apakah bisa mengakses menara ini atau tidak. Dijamin tidak akan rugi.


Jujur, saya ingin berlama-lama di tempat ini karena hawanya yang sejuk, tetapi apa daya waktu terus berlari dan kami harus segera menuju tempat berikutnya.

Post a Comment

0 Comments