Belajar Kembali tentang Social Capital

Saya anak yg tinggal jauh dari orang tua. Gak bisa sewayah-wayah nengokin orang tua, paling mentok cuma bisa sering2 telponan. Saya cuma bisa minta sama Allah semoga Allah lindungi orang tua saya, Allah sayangi lebih dari mereka menyayangi saya, Allah cukupi kebutuhannya, Allah bahagiakan mereka.





Alhamdulillah Allah sisipkan begitu banyak malaikat dalam hidup orang tua saya. Ada kakak saya yg tiap pekan nengokin. Ada teman SMA yg begitu punya anak lantas membiasakan anak2 nya memanggil orang tua saya dengan sebutan nenek-kakek. Ada tetangga depan rumah, pasangan muda, yg membiasakan anaknya memanggil orang tua saya dengan sebutan mbah (sebutan2 ini tentunya datang bersama privilege-nya masing2). Ada sahabat yg sudah beberapa lebaran ini saya beli kue lebarannya untuk orang tua saya trus saya minta anterin langsung (modus biar dia sambil nengokin orang tua saya - mudah2an dia gak engeh).

Believe it or not, orang2 inilah yg disebut sebagai social capital dalam lingkaran hidup kita. Keberadaan mereka memungkinkan kita melakukan hal2 yg gak mungkin kita lakukan sendirian. Sama halnya ketika kita hidup di kota yg gak ada satupun keluarga kita yg juga tinggal di sana. Tetangga, teman kerja, dan orang2 di sekeliling kita (termasuk tukang kue putu, tukang cuanki, tukang nasgor keliling), merekalah social capital yg akan mensupport kehidupan kita. Mungkin gak dalam hal ekonomis (meskipun tetep bisa2 aja), tapi boleh jadi dalam hal lain yg gak bisa dinilai dengan materi. Jadi, be smart dalam menjaga relasi dengan orang2 tadi.

Nah, balik lagi ke urusan orang tua saya. Saya ga bisa, tapi Allah Maha Bisa, dengan cara-Nya, yg saya seringkali gak tau kayak gimana. Jadi, bersyukurlah yg masih punya kesempatan untuk bisa nengokin orang tua, masih deket, masih bisa sampe panas kuping dengerin mereka cerita hal yg sama berulang kali.

No body's perfect. Mungkin some of us pernah punya masa2 kelam dengan orang tua, tapi no matter what, tanpa mereka ga akan ada kita di sini. Gak bedanya dengan kita, mereka juga cuma manusia, yg sampe saat ini senantiasa belajar untuk jd orang tua yg baik buat anak2nya. Be grateful for every opportunity you have, because one day there is no more such opportunity.

*Jgn cengar cengir ya yg gw mintain tolong buat nganterin nyokap, i can't be with them, and i trust you.

Post a Comment

0 Comments